Jumat, 23 November 2012

[2] 9. Memperturutkan Hawa Nafsu dan Takabbur (sombong)

Dari Sufyan Ats-Tsauri ra. berkata :


"Setiap perbuatan maksiat yang muncul akibat dorongan hawa nafsu, itu masih dapat diharapkan ampunannya. Tetapi setiap kedurhakaan yang muncul karena adanya rasa takabbur (sombong), maka jangan diharap ampunannya. Karena kedurhakaan iblis itu timbul dari adanya sifat takabbur, sedangkan kesalahan Adam as. itu adalah karena memperturutkan hawa nafsu."

Sufyan Ats-Tsauri adalah maha guru dari Imam Malik ra. Hadis tersebut  di atas menunjukkan bahwa setiap perbuatan maksiat yang muncul akibat dorongan hawa nafsu, misalnya adanya keinginan untuk melakukan sesuatu, maka hal itu masih dapat diampuni. Sebaliknya, kemaksiatan yang muncul akibat dari rasa takabbur, maka tidak ada harapan lagi untuk dapat diampuni. Karena kemaksiatan yang terjadi dari adanya rasa takabbur itu berawal dari Iblis Laknatullah, ia merasa lebih baik daripada junjungan Nabi kita Adam as. Sedangkan kesalahan junjungan Nabi kita Adam as itu sebagai akibat dari dorongan hawa nafsu untuk merasakan sesuatu, yaitu keinginan untuk merasakan lezatnya buah dari pohon yang dilarang oleh Allah swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar