Sabtu, 01 Desember 2012

[2] 17.Akal dan Hawa Nafsu


Dalam sebuah pernyataan telah disebutkan sebagai berikut :

"Berbahagialah orang yang selalu dalam bimbingan akalnya dan hawa nafsunya selalu dalam kendalinya. Dan celakalah orang yang selalu dikendalikan oleh hawa nafsunya sedang akalnya diam terkekang."

Orang yang mengutamakan akal daripada hawa nafsunya, maksudnya adalah orang yang selalu mengikuti kehendak akalnya yang lurus, sementara nafsunya enggan melakukan segala apa yang telah dilarang oleh Allah swt, yaitu perbuatan yang bertentangan dengan syara'.

Sedangkan orang yang dikendalikan oleh hawa nafsunya sementara akalnya terkekang, maksudnya adalah orang yang akalnya tidak lagi berfungsi untuk bertafakkur kepada Allah dan lebih mengutamakan kehendak hawa nafsunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar